GRIYA SABDA
Oleh: Elly + Yulia
Saya sudah bekerja di YLSA sejak tahun 2001. Dari banyak tahun tersebut, saya merasa sangat bersyukur karena dapat melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana YLSA bertumbuh dan berkembang. Campur tangan Tuhan sejak awal YLSA berdiri memang membuat kami yang sudah lama melayani di YLSA merasa takjub, bahkan kadang sulit percaya bahwa kami bisa sampai di mana kami sekarang ini ada. Namun, di sinilah kami sekarang. Tidak ada kesempatan untuk terus melihat ke belakang, sebaliknya kami dipacu untuk melihat ke depan, kepada rencana yang telah Tuhan tetapkan bagi YLSA. Dialah yang mendorong kami untuk terus maju dan pantang mundur.
Salah satu pergumulan yang cukup lama kami doakan adalah kebutuhan perluasan kantor YLSA. Untuk mengembangkan pelayanan YLSA, kantor yang sekarang tidak lagi memadai. Rencana pengembangan kantor sudah pernah "di-sharing-kan" dan didoakan berkali-kali. Mulai dari membangun lantai kedua di atas kantor yang sekarang, sampai membeli lahan baru. Beberapa kali kami melihat tanah yang dijual, yang sangat dekat dengan lokasi kantor, yaitu di samping kanan, di samping kiri, di belakang, bahkan juga yang di depan. Banyak kesempatan, banyak tawaran, dan banyak pilihan, tetapi sepertinya Tuhan belum membuka pintu. Beberapa kali kami kecewa karena sepertinya kesempatan itu ada di depan mata, tetapi ternyata kehendak Tuhan berkata lain. Tapi kami tidak pernah putus asa, karena kami tahu Tuhan menyediakan yang terbaik. Kami terus berdoa karena kami mau mengikuti apa yang Tuhan mau, dan itu kembali menenangkan hati kami.
Sekitar awal tahun 2012, akhirnya Tuhan memberikan rumah di depan kantor yang sekarang. Itu pun dengan pergumulan yang cukup panjang karena sebenarnya dua tahun sebelumnya rumah itu sudah jatuh ke tangan orang lain, bahkan sempat dibangun bangunan baru oleh pembelinya. Namun, "tidak ada yang mustahil bagi Tuhan" karena ternyata pemiliknya bangkrut dan Tuhan memberi kesempatan kepada YLSA untuk dapat membelinya. Akan tetapi, ini pun suatu perjalanan yang sangat panjang karena di balik semua ini, ada banyak sekali "keajaiban" yang Tuhan tunjukkan kepada kami bahwa Dialah Pencipta dan Pemilik alam semesta ini. Dialah yang berhak memberikan kepada siapa yang Dia inginkan. Kami hanya bisa menunduk dan mengakui bahwa Allahlah Perencananya, dan kami hanyalah hamba-hamba-Nya.
Sebagai Bendahara YLSA, saya tahu seharusnya tidak ada uang satu peser pun yang bisa kami sisihkan untuk membeli sebuah rumah. Menyediakan kebutuhan YLSA tiap bulan pun kadang kesulitan karena sering defisit, jadi mana mungkin untuk membeli rumah itu. Jadi, suatu mukjizat kalau dalam waktu dua minggu kami bisa menyediakan uang yang dibutuhkan. Namun, Allah bekerja di balik layar dan sudah menyediakan apa yang Dia inginkan. Melalui para Sahabat YLSA, Allah mencukupkan uang yang dibutuhkan, yang berupa pinjaman, untuk membeli rumah itu pada waktu-Nya. Akan tetapi, saya memikirkan tentang uang pinjaman yang tidak sedikit jumlahnya. Sejak saya menjadi Bendahara YLSA, baru kali ini YLSA harus pinjam ke sahabat-sahabat YLSA. Terbayang dalam pikiran saya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa mengembalikan semua pinjaman tersebut? Bahkan untuk menanyakan kapan harus dikembalikan pun, kami tidak berani. Betapa terkejutnya kami ketika mengetahui bahwa ternyata pinjaman itu tidak perlu kami kembalikan karena semua diberikan untuk YLSA. "Sungguh luar biasa kasih Tuhan pada kita!" Hanya itu yang keluar dari mulutku. Tidak habis pikir dengan semua rencana Allah yang begitu besar untuk YLSA. Puji Tuhan!
Kisah keajaiban Allah tidak berhenti sampai di sini. Setelah mendapatkan kunci rumah, maka semua staf YLSA masuk untuk melihat seluruh bangunan. Kami baru tahu ternyata bangunan itu masih belum siap pakai, perlu renovasi yang lumayan banyak untuk menjadi kantor yang kami inginkan. Masalah yang paling utama adalah banyaknya ruangan yang kecil-kecil dan tidak berventilasi sehingga udaranya pengap dan gelap. Selain itu, tidak ada kesegaran karena seluruh halaman sudah disemen sehingga tidak ada sisa tanah untuk ditanami tumbuhan. Setelah selesai mengurus urusan surat-menyurat, maka mulailah kami merencanakan renovasi. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk merancang supaya bangunan itu bisa kami gunakan secara maksimal. Kelihatannya kami hanya akan bisa melakukannya sedikit demi sedikit, sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada. Pada pertengahan tahun 2012 mulailah kami melakukan renovasi.
Puji Tuhan, pada Desember 2012, satu ruangan besar yang akan kami gunakan sebagai ruang perpustakaan dan sekaligus ruang training sudah bisa selesai direnovasi Tahap I. Kami sangat senang karena "Soft Opening" Griya SABDA, bersamaan dengan perayaan Natal YLSA 2012 dapat dilakukan di tempat yang baru. Tiga bulan kemudian (Maret 2013), renovasi Tahap II, yaitu satu ruang rapat, ruang dapur dan dua kamar mandi bisa diselesaikan. Pada bulan April 2013 kami mulai merenovasi Tahap III, yaitu kantor utama YLSA yang terdiri dari dua lantai. Lantai kedua sudah dicor, lalu atap juga ditinggikan (karena aslinya hanya satu lantai). Renovasi kantor ini ternyata membutuhkan waktu dan biaya yang sangat banyak. Dan sampai blog ini saya tulis, renovasi kantor utama ini belum selesai. Doakan agar Tuhan menolong kami menyelesaikan renovasi ini dengan sebaik-baiknya dan sehemat-hematnya. Kalau Tuhan sudah menolong di masa yang lalu maka saya percaya Ia akan terus menolong kami asal kami setia dan taat pada kehendak-Nya.
Terpujilah Tuhan!
Jika ada dari Pendukung dan Sahabat YLSA yang tergerak untuk ikut ambil bagian mendukung proyek renovasi Griya SABDA, silakan menggunakan informasi di bawah ini:
Atas dukungannya kami mengucapkan banyak terima kasih.
Berikut ini adalah laporan keuangan sementara untuk renovasi Griya SABDA:
Tagihan sementara dari kontraktor:
Tagihan I: Rp 99,268,338
Tagihan II: Rp 26,017,635
*) Saat ini masih menunggu tagihan untuk renovasi kantor utama (tagihan yang terbesar) karena belum dilaporkan oleh pihak kontraktor.
Cicilan sementara dari SABDA:
Cicilan I: Rp 25,000,000
Cicilan II: Rp 50,000,000
Cicilan III: Rp 60,000,000
Sumber: http://blog.sabda.org/2013/07/12/mengenal-ylsa-griya-sabda/
Alkitab Audio: Bahasa Suku Terbaru!
Tahukah Anda bahwa Yayasan Lembaga SABDA juga menyediakan rekaman teks Alkitab yang disuarakan atau dibacakan? Dengan teknologi audio, teks Alkitab tidak hanya bisa dibaca dengan cara konvensional (menggunakan indra penglihatan), tetapi juga bisa "dibaca" dengan cara didengarkan (menggunakan indra pendengaran). Roma 10:17 mengingatkan kita bahwa, "... iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus", karena itu semangat menyebarkan Alkitab 'bersuara' adalah semangat alkitabiah. Dengan tersedianya Alkitab Audio, kita bisa menikmati firman Tuhan kapan saja dan di mana saja kita berada, khususnya ketika kita tidak bisa memegang buku Alkitab, seperti jika sedang dalam perjalanan dll.. Alkitab audio juga dapat menjadi pendamping saat kita sedang melakukan penyelidikan Alkitab supaya menambah kecermatan kita mengamati firman Tuhan yang kita baca.
Namun, manfaat ketersediaan Alkitab Audio yang paling utama adalah untuk melayani orang-orang buta atau yang memiliki gangguan penglihatan, seperti mereka yang sudah lanjut usia atau yang harus terbaring karena sakit. Juga sangat bermanfaat untuk melayani mereka yang buta huruf karena mereka sangat membutuhkan firman Tuhan yang memberikan kuasa keselamatan. Bagi anak-anak muda, dan bahkan anak-anak, Alkitab audio menjadi cara mudah untuk mereka mendengarkan firman Tuhan karena kami menyediakannya dalam format MP3 sehingga mereka dapat memasangnya di HP atau MP3 player dan mendengarkannya di mana saja.
Secara khusus, Alkitab audio juga dapat digunakan untuk melayani mereka yang ingin mendengarnya dalam bahasa ibu mereka, yaitu bahasa daerah. Oleh karena itu, YLSA juga menyebarkan Alkitab Audio dalam berbagai bahasa suku. Alkitab audio berbahasa suku ini diperoleh dari http://FaithComesByHearing.com. Sejauh ini, Alkitab audio yang telah disebarkan YLSA dalam bahasa adalah: Alkitab Bahasa Aceh, Bali, Jawa, Malay, Madura, Nias, dan Sunda. Ada lima Alkitab audio terbaru yang hadir dalam bahasa:
YLSA sangat bersyukur dapat terus menyediakan Alkitab audio dalam berbagai bahasa suku karena semakin banyak Alkitab dalam bahasa suku yang disediakan, semakin banyak pula jiwa yang dapat dijangkau untuk mendengarkan Injil kebenaran Tuhan, terutama di pelosok-pelosok Indonesia. Semua daftar Alkitab audio yang disebarkan YLSA dalam berbagai bahasa dapat Anda peroleh dengan mengunduhnya di situs http://audio.sabda.org
MEMBERIKAN YANG TERBAIK BAGI TUHAN
Sebagai yayasan Kristen yang bergerak dalam bidang pelayanan elektronik, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) terus mengalami perkembangan, baik dalam hal jumlah produk pelayanannya maupun infrastruktur. Mulai tahun 1994 sampai sekarang (2013), YLSA telah menghasilkan banyak cara baru untuk melayani di dunia pelayanan elektronik di Indonesia. Perkembangan dan kemajuan pelayanan YLSA adalah karena campur tangan Tuhan yang terus-menerus memimpin dan menolong kami semua yang melayani di YLSA.
Apa visi utama YLSA?
Ketika didirikan pada tahun 1994, kerinduan YLSA adalah menolong dan melayani masyarakat Kristen Indonesia dengan menyediakan alat-alat studi Alkitab, melalui teknologi komputer dan internet. Dengan demikian, masyarakat Kristen Indonesia diharapkan menjadi lebih mudah dalam mempelajari firman Tuhan dengan cara yang bertanggung jawab. Atau dengan kata lain, YLSA ingin menjadi "hamba elektronik" bagi Tubuh Kristus/Gereja -- "Electronic Servants to the Body of Christ".
Adapun misi YLSA adalah:
Pada saat itu, peranan awal YLSA adalah membuka jalan untuk orang-orang Kristen mendapatkan Alkitab dengan mudah supaya mereka dapat mengenal Tuhan, belajar firman-Nya, dan terus bertumbuh. Selain Alkitab, ada banyak bahan yang telah disediakan oleh YLSA -- Biblical Study, Biblical Living, dan Biblical Ministry. Perkembangan selanjutnya, YLSA tidak hanya dipakai untuk "membuka jalan", namun sekarang dipanggil untuk menolong orang-orang Kristen untuk bisa "menggunakan jalan" tersebut dengan efektif.
Jadi, bisa dikatakan bahwa tujuan utama YLSA saat ini adalah: "Menggembalakan masyarakat Kristen pengguna komputer dan internet agar mereka dapat menggunakan teknologi yang Tuhan berikan itu untuk kemuliaan nama Tuhan."
Bagaimana caranya?
Dalam sebuah diskusi yang dilakukan oleh semua staf YLSA di sekitar Raker 2013 yang lalu, kami mencatat ada beberapa cara yang sudah dan akan YLSA lakukan:
YLSA berharap tujuan utama YLSA dapat terealisasi sehingga memberkati banyak orang, gereja, dan organisasi Kristen di Indonesia. Mari kita rebut kesempatan demi kesempatan yang Tuhan berikan untuk memenangkan jiwa bagi kerajaan-Nya. Kiranya nama Tuhan semakin dimuliakan di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini.
Sumber: Renungan Pembukaan Raker YLSA 2013 (10 Januari 2013)
MEMAHAMI MAKNA NATAL
Seorang pernah berkata, "Christmas means a different thing for a different person." Natal memiliki makna yang berbeda untuk orang yang berbeda. Saya kira pernyataan tersebut tidak dapat disangkal.
Saya bersyukur pernah tinggal selama kira-kira sepuluh tahun di Singapura, yaitu sebuah negara yang sangat sekuler. Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan bagaimana negara tersebut sedemikian meriah dan indah pada bulan Desember. Sejak akhir bulan November, lagu-lagu Natal sudah terdengar, baik di hotel, restoran, maupun di pusat-pusat perbelanjaan. Suasananya memang sangat jauh berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.
Namun, apa artinya semua itu? Menurut pengamatan saya, Natal lebih bernuansa bisnis daripada kerohanian. Barang kali, untuk seorang anak kecil, Natal berarti hadiah, di mana pada saat Natal, dia selalu mendapatkan barang baru, seperti baju baru, sepatu baru. Tanpa semua itu, rasanya, Natal belum tiba. Hal seperti itu juga yang menjadi pengalaman penulis di masa kecil.
Bagi aktivis Gereja, barang kali Natal berarti melakukan berbagai macam kesibukan, mulai dari menghias Gereja dengan berbagai dekorasi yang indah dan asesoris yang mahal, termasuk menghias pohon terang. Selain itu, ada juga kesibukan paduan suara, latihan drama, latihan menari, atau berbagai jenis aktivitas lainnya. Memang, dalam kenyataannya, aktivitas anggota jemaat meningkat tajam selama Desember.
Namun, pertanyaan kritis dapat diberikan. Apakah tanpa semua itu, Natal menjadi tidak sah? Apakah orang-orang yang sibuk, bahkan dapat disebut super sibuk selama Natal telah menjamin adanya Natal yang sejati?
Kenyataannya, tidak demikian. Ada cukup banyak orang yang setelah sibuk dengan berbagai kegiatan Natal, selain mengalami kelelahan, tidak mengalami apa-apa. Segera setelah Desember lewat dan memasuki Januari, segala kesibukan tersebut berakhir, simbol-simbol Natal, seperti pohon terang pun tidak lagi terlihat.
Namun, apa yang masih tersisa? Barang kali, jawabnya bisa sangat menyedihkan. Tidak ada yang tersisa. Hati kosong, tetap kosong, dan bahkan semakin kosong. Orang-orang yang berbuat dosa, tetap berbuat dosa! Dalam kondisi demikian, Natal bukan saja menjadi tidak bermakna, melainkan bahkan sesat makna.
Natal Sesungguhnya
Dalam kondisi seperti di atas, gereja dan umat harus terus-menerus waspada agar tidak terjerat kepada kegiatan dan rutinitas semata. Untuk itu, Gereja harus melepaskan diri dari berbagai pengaruh dunia yang negatif, serta terus-menerus kembali pada Alkitab. Dengan demikian, umat dapat memahami makna Natal yang sesungguhnya.
Alkitab dengan sangat jelas mewartakan adanya makna Natal yang bersifat objektif. Maksudnya, melalui kelahiran Yesus Kristus di hari Natal tersebut, suatu hal yang sangat penting dan mendasar terjadi pada manusia berdosa.
"Karena Allah sedemikian mengasihi isi dunia ini, sehingga Ia telah memberikan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) Itulah kabar baik yang sangat penting dan mendasar diwartakan di dalam Injil Yohanes. Dengan perkataan lain, manusia yang seharusnya binasa karena dosa, beroleh pengampunan dan keselamatan yang pasti.
Sesungguhnya, keselamatan dan hidup kekal tersebut adalah suatu anugerah yang sangat berharga, yang tidak mungkin dapat dibeli dengan uang atau dicapai dengan kemampuan manusia. Hidup kekal tersebut juga tidak dapat diberikan oleh agama atau keyakinan apa pun.
Namun, sangat disayangkan, sekalipun berita Alkitab tersebut sangat jelas, dalam kenyataannya, banyak orang yang setelah merayakan Natal tetap saja tidak memiliki keyakinan akan pengampunan dosa, serta kehidupan yang kekal.
Hal itulah yang pernah disaksikan oleh seorang nenek yang telah berusia lanjut. Ketika seorang pendeta bertanya ke mana jiwanya setelah meninggal, dengan ringan nenek tersebut menjawab: "Tidak tahu."
Kiranya hal seperti itu tidak terjadi kepada kita semua. Sebaliknya, kita menunjukkan bahwa sesungguhnya segala kesibukan tersebut di atas ke luar sebagai ungkapan syukur karena telah mengalami karya-Nya yang sangat ajaib tersebut. Tidak saja demikian, kehidupan seluruh umat yang telah mengalami keselamatan tersebut, harus terus-menerus diilhami oleh teladan Yesus Kristus yang sedemikian sempurna. Keteladanan Yesus tersebut sangat diperlukan dalam membangun masyarakat dan bangsa, yang sedang mengalami berbagai macam krisis kehidupan.
Teladan seperti apa? Teladan Yesus yang hidup mengasihi, memang sangat diperlukan dalam dunia yang penuh kebencian dan persaingan. Teladan Yesus yang rela berkorban dan semangat-Nya memberi diri bagi kebaikan sesama, merupakan hal lain yang sangat penting dan mendesak untuk kita miliki, khususnya di dalam dunia yang semakin egois dan tidak peduli kepada sesama.
Akhirnya, teladan kesederhanaan-Nya juga sangat diperlukan dalam zaman yang sangat menonjolkan dan membanggakan kemewahan ini. Di tengah-tengah gaya hidup yang semakin mewah dan gemerlapan, ada satu fakta dan realitas yang penting untuk direnungkan: Tuhan dan Juru Selamat dunia, lahir di dalam palungan.
Seorang rekan pernah memberikan sebuah pernyataan yang sangat mengesankan: "Satu-satunya Pribadi yang dapat memilih tempat kelahiran-Nya, memilih lahir di palungan." Jika demikian, teladan siapa yang sedang kita ikuti?
(Penulis adalah alumnus Trinity Theological College, Singapura, sedang melayani di Persekutuan Kristen Antar-Universitas--Perkantas.)
Diambil dari:
Nama situs | : | ecw-bscc.blogspot.com |
Alamat URL | : | http://ecw-bscc.blogspot.com/ |
Penulis | : | Pdt. Mangapul Sagala |
Tanggal akses | : | 6 Desember 2012 |
ULANG TAHUN YLSA KE-18
Disusun oleh: Tim Redaksi
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) genap berusia 18 tahun pada tanggal 1 Oktober 2012. Kami bersyukur kepada Tuhan karena penyertaan dan pertolongan yang telah Tuhan berikan bagi pelayanan YLSA selama ini. Dalam langkah-langkah kami untuk mewujudkan "IT 4 God" di Indonesia, Tuhanlah yang senantiasa berjalan di depan kami dan menuntun kami. Biarlah nama Tuhan kita, Yesus Kristus, semakin dimuliakan oleh setiap orang.
Ada banyak anak Tuhan yang turut ambil bagian dalam pelayanan YLSA. Berikut ini beberapa kesan dari staf YLSA yang setiap hari terlibat bersama dalam pelayanan di kantor YLSA.
Wah, banyak banget kesannya, soalnya dah lammmmaaa banget ada di YLSA. :) Sukanya itu banyak.... walaupun pasti ada dukanya juga. Salah satu yang berkesan adalah, kalau ada proyek baru yang penting dan strategis untuk menjangkau lebih banyak orang dengan firman Tuhan, maka siap-siap deh, karena pasti ada hal-hal "aneh" yang akan terjadi. Entah listrik kantor bermasalah, komputer mati, dsb.. Tapi bersyukur karena seolah hal itu memberikan konfirmasi bahwa kami sudah berada di jalur yang tepat! Hanya karena pertolongan Tuhan saja, maka segala macam kesulitan dalam pelayanan di SABDA dapat kami hadapi dan lewati. Terpujilah Tuhan!
Saya tidak menyangka bisa bergabung dengan YLSA. Kesan saya, YLSA sebagai salah satu tempat untuk belajar dan berkarya, terutama belajar untuk mencintai firman Tuhan dan berkarya bagi Tuhan. Beberapa kegiatan yang saya suka di YLSA: PA, seminar (terutama jika yang ngadain YLSA), bersih-bersih, acara "agak nyantai", dan KKR anak. Beberapa kali pernah sedih, senang, dan biasa-biasa saja... :) tapi semua itu tetap ada pelajaran berharga yang membuat saya jadi lebih baik. Terima kasih YLSA.
Pertama kali masuk kerja di YLSA, saya membayangkan situasi yang hampir mirip dengan lembaga pelayanan lain, paling tidak mirip dengan kantor saya sebelumnya. Memang tidak jauh berbeda, namun di YLSA ada hal-hal baru yang belum saya temui di yayasan lain. Pertama, staf baru yang sudah menyelesaikan masa training selama 2 bulan harus memberikan presentasi. Saya sebagai staf baru saat itu cukup terkejut. (Kesan) kedua, di YLSA benar-benar mengedepankan kerohanian/membangun hubungan dengan Tuhan secara pribadi. Kesan ini aku dapatkan dari PA dan sharing setiap hari, PD tiap Senin dan Jumat, persekutuan staf, dan juga dari bahan-bahan publikasi YLSA. Ketiga, YLSA memiliki atmosfer kekeluargaan yang baik. Hubungan antarstaf, atasan dan staf seperti keluarga, sehingga ada banyak keterbukaan di sini. Keempat, YLSA memiliki banyak ilmu baru buat saya dan sepertinya sesama staf tidak pelit ilmu, mau berbagi pengetahuan. Kelima, YLSA mengingatkan saya kembali pada betapa tingginya peran "Allah" bagi hidup seseorang. Kegiatan-kegiatan YLSA sering kali membuat saya berpikir, bahwa apa yang membuat seseorang yakin pada yang dikerjakannya adalah ketika dia menyadari bahwa yang dikerjakannya adalah sesuatu yang mulia. Dan, memberitakan Kristus kepada semua orang adalah hal yang paling mulia. Jadi, saya sangat terkesan saat menyadari bahwa saya ada di dalam sebuah tim yang sedang berusaha "memberitakan Kristus" kepada semua orang.
Kalimat, "Apa yang Anda pelajari dari ini?" adalah password yang selalu dan selamanya akan diabadikan di YLSA. Tidak ada kesempatan untuk mengosongkan pikiran dan menjadi orang yang pasif bagi semua staf. YLSA selalu mendorong semua staf untuk kritis, suka belajar, dan membaca (segala sesuatu), serta peduli dengan lingkungan (termasuk manusianya dong). Tentu saja ini adalah sisi lain yang ditonjolkan YLSA. Sisi utamanya, tetaplah... TUHAN YESUS di atas segala-galanya.
Selama bergabung dengan YLSA, saya selalu terkesan dengan dedikasi YLSA yang tidak hanya mendorong orang-orang Kristen untuk membaca Alkitab dengan benar, tetapi juga memfasilitasi mereka untuk mendalaminya dengan cara yang bertanggung jawab. Bagi saya, itu adalah jawaban untuk kebutuhan banyak orang Kristen yang ingin mencari Tuhan dengan lebih sungguh. Sungguh bersyukur bisa terlibat di dalam pelayanan YLSA.
Untuk membaca kesan-kesan staf YLSA yang lain, silakan berkunjung kehttp://blog.sabda.org/2012/10/18/ulang-tahun-ylsa-ke-18-dan-kesanku/
BARU! PUBLIKASI PELAYANAN REMAJA KRISTEN -- E-BINASISWA
Disusun oleh: Tim Redaksi
Puji Tuhan kerinduan YLSA untuk melahirkan sebuah publikasi baru akhirnya terwujud, yaitu publikasi untuk para pembina remaja yang dinamakan "e-BinaSiswa". Kerinduan ini sebenarnya sudah cukup lama, 3-4 tahun yang lalu. Tapi dengan keterbatasan sumber daya manusia yang ada, kerinduan tersebut tertunda-tunda. Tuhan sungguh baik karena telah mengirimkan seorang staf, yaitu Sdr. Doni yang memiliki beban untuk melayani para pemuda, terutama remaja. Dengan bantuan dari beberapa staf YLSA lain, e-BinaSiswa diharapkan bisa terus terbit memperkaya pelayanan Yayasan Lembaga SABDA.
Sasaran dan tujuan publikasi e-BinaSiswa adalah para pembina remaja Kristen, supaya mereka dapat diperlengkapi dengan berbagai bahan sehingga dapat melayani Tuhan dengan lebih efektif dan bertanggung jawab. Publikasi e-BinaSiswa akan diluncurkan pada bulan Oktober 2012, dan akan terbit setiap hari Kamis minggu pertama dan ketiga setiap bulan.
Isi publikasi e-BinaSiswa antara lain berupa artikel, bahan pembinaan, tip, renungan, tokoh, kesaksian-kesaksian dari dunia pelayanan remaja Kristen, dan informasi seputar anak muda Kristen. Jika Anda rindu mendapatkan bahan-bahan bermutu dan bertanggung jawab seputar pelayanan remaja Kristen, silakan berlangganan dengan cara mengirim email ke redaksi e-BinaSiswa di < binasiswa(at)sabda.org >.
Dengan diluncurkannya publikasi e-BinaSiswa, maka pelayanan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) dalam bidang Digital Publishing bertambah menjadi 20 publikasi. Jika Anda tertarik untuk mendapatkan informasi tenang 20 publikasi yang sudah diterbitkan oleh YLSA, silakan berkunjung ke situs sabda.org dihttp://www.sabda.org/publikasi/.
Berikut ini beberapa sambutan dari para pelanggan e-BinaAnak dan e-Konsel sehubungan dengan diterbitkannya publikasi e-BinaSiswa. Kami mengucapkan terima kasih atas dorongan yang diberikan kepada kami. Tolong terus doakan supaya pelayanan ini diperkenan oleh Tuhan sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Terima kasih.
From Ami <_bright@xxxxxx> Saya sangat senang kalau bisa mendapatkan bahan-bahan seputar pelayanan remaja dan pemuda. Saya sangat menantikan. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.
Saya sangat senang kalau bisa mendapatkan bahan-bahan seputar pelayanan remaja dan pemuda. Saya sangat menantikan. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.
Terima kasih, saya sangat senang bisa memperoleh bahan-bahan yang berkualitas bagi kemajuan pelayanan anak dan remaja/kaum muda. Doa saya, publikasi ini makin banyak digunakan untuk memperlengkapi para pemimpin kaum muda. Tuhan Yesus memberkati selalu.
Sipp.... Terima kasih atas inovasi barunya, pasti nanti banyak membantu kami dalam pembinaan KPR di gereja kami.
Terima kasih sekali saya disertakan untuk mendapat publikasi e-BinaSiswa. Pasti informasi yang akan saya dapat dari e-BinaSiswa akan sangat berguna. Saya tidak terlibat dalam pelayanan pembinaan remaja maupun pemuda, tapi saya banyak berkomunikasi dengan remaja dan pemuda melalui SMS, media chat dan email, jadi artikel dan renungan yang e-BinaSiswa pasti memperlengkapi saya. Sekali lagi, terima kasih. Semoga tim redaksi senantiasa bersemangat dan mempunyai hati yang melayani Tuhan saja. Tuhan Yesus memberkati Anda semua!
Kami mendorong Anda untuk membagikan informasi tentang penerbitan publikasi e-BinaSiswa ini kepada rekan-rekan Anda yang lain, terutama mereka yang terlibat dalam pelayanan remaja Kristen. Untuk mendaftar sangat mudah, silakan kirim alamat email mereka ke kami untuk bisa kami daftarkan. Jika ada pertanyaan atau ingin mendapatkan informasi selengkapnya, silakan menghubungi redaksi e-BinaSiswa di < binasiswa(at)sabda.org >. Tuhan Yesus memberkati.
MENGENAL YLSA: BAGAIMANA MISI ONLINE MEMENGARUHI MISI OFFLINE?
Pengantar:
Berikut ini adalah kesaksian yang disampaikan oleh Michael, yang saat itu sedang magang di Global Media Outreach. Menurut rekan-rekannya, Michael adalah salah seorang yang paling berani dalam kelompok mereka. Dia bersedia meninggalkan "daerah nyaman"nya untuk pergi menolong orang lain. Ketika ditanya apakah yang bisa dicapai dengan misi online, inilah jawaban Michael.
"Setelah menjadi seorang misionaris online, pandangan saya tentang misi menjadi semakin meluas. Dulu, saya berpikir bahwa untuk dapat memberi 'dampak global', saya harus bekerja di sebuah organisasi misi nirlaba dengan mengepak makanan/pakaian dan mengirimkannya ke negara lain. Saya dulu berpikir bahwa saya harus memberi bantuan kepada misionaris yang berkeliling, atau menjadi seorang misionaris yang pergi ke berbagai belahan dunia. Namun dengan perkembangan dunia informatika, pandangan saya tentang dunia misi sudah tidak lagi demikian."
"Saya benar-benar merasa menjadi seorang misionaris, setiap kali saya menulis email dan mengeklik 'kirim' ke seseorang yang ada di negara yang berbeda. Ini telah memperluas pandangan saya tentang siapa yang bisa menjadi misionaris. Tampaknya hampir tidak ada penghalang lagi untuk berada di pelayanan misi, kecuali ketidakmauan diri kita sendiri. Menurut saya, misi online adalah cara yang luar biasa bagi siapa pun, untuk bisa ambil bagian dalam memenuhi Amanat Agung di tempat mereka berada. Saya tidak harus membeli tiket pesawat ke Afrika untuk mengabarkan Injil kepada mereka, karena jutaan orang pergi ke internet untuk mencari jawaban tentang Tuhan. Internet benar-benar telah menjadi berkat bagi individu-individu yang sedang mencari kebenaran, mengajukan pertanyaan tentang bagaimana mereka bertumbuh dalam iman, membimbing mereka dalam melakukan komitmen ulang kepada Kristus, dan memimpin mereka melalui pemuridan. Semua ini bisa dilakukan dari kursi dan meja kerja saya!"
"Misi online memungkinkan saya untuk memilih waktu saya sendiri, mengatakan dengan tepat apa yang ingin saya katakan, dan saya dapat dengan lebih jelas menjawab pertanyaan mereka. Saya punya waktu untuk mencari ayat lebih dahulu atau kutipan John Piper yang tidak bisa saya ingat di luar kepala. Hal ini memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi berdasarkan waktu yang kita miliki. Meskipun jauh lebih lambat dibandingkan dengan misi tatap muka langsung, Allah masih menggunakannya untuk berkarya di dalam hati setiap manusia. Sangat mirip dalam misi tatap muka karena di akhir sebagian besar e-mail yang saya kirimkan, saya bisa menuliskan doa untuk mereka, sehingga kita bisa mendoakan mereka. Makanan rohani pun bisa mereka dapatkan. Bahkan menurut saya, mereka bisa mendapatkan makanan rohani yang lebih baik karena saya memiliki beragam sumber bahan yang tersedia, seperti Panduan Pemuridan 30 Hari, Alkitab online yang bisa saya pakai untuk membimbing mereka jika mereka tidak memilikinya. Bahan-bahan tersebut juga bisa saya pakai menjadi acuan yang membantu jika saya sedang mengalami kebuntuan dalam apa yang saya tulis."
"Misi online memberi saya rasa percaya diri yang lebih atas iman saya karena saya bisa memakai setiap e-mail, untuk mengabarkan Injil dengan cara yang berbeda-beda kepada orang yang berbeda. Setiap orang memiliki cerita mereka sendiri dan permintaan doa mereka sendiri, sehingga setiap kali saya menanggapi dan berdoa bagi mereka, saya mulai menceritakan Yesus dan bagaimana DIA adalah jawaban atas masalah-masalah mereka. Saya menghafal ayat Alkitab lebih banyak dalam 1 bulan terakhir, daripada semua ayat yang saya hafal dalam 6 bulan terakhir karena saya sering sekali memasukkan ayat-ayat Alkitab dalam email saya. Saya juga merasa lebih percaya diri ketika menceritakan tentang Yesus di dunia nyata. Saya tak tahu bagaimana hal itu terjadi, tetapi itu telah memberi saya dorongan keyakinan bahwa ini bukanlah tentang saya atau apa yang saya katakan, saya hanya harus memberi tahu kepada mereka tentang Yesus dan membiarkan Tuhan melakukan selebihnya."
"Misi Online telah membantu saya menyaksikan iman saya secara pribadi sedikitnya seminggu sekali. Setiap kali seseorang bertanya tentang apa yang saya kerjakan di Global Media Outreach, itu merupakan kesempatan bagus untuk mengabarkan Injil kepada mereka. Saya mengabarkan Injil kepada dua wanita di dua penerbangan pesawat yang berbeda dalam perjalanan pelayanan. Mereka bertanya apa pekerjaan saya dan saya berkata, 'Saya menjawab pertanyaan orang-orang tentang Tuhan.' Kemudian saya bertanya apakah mereka orang percaya atau bukan. Karena saya bekerja untuk sebuah organisasi misi online, hal ini membuat saya menyadari betapa mudahnya mengalihkan pembicaraan kepada Injil."
(t/Jing Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Global Media Outreach |
Alamat URL | : | http://www.globalmediaoutreach.com/gmo-blog/221/how-does-online-missions-affect-offline-missions |
Judul asli artikel | : | How does Online Missions Affect Offline Missions? |
Penulis | : | Global Media Outreach |
Tanggal akses | : | 12 Agustus 2012 |
MENGENAL YLSA: PA ONLINE DI FACEBOOK
Ditulis: Santi Titik Lestari
Pendalaman Alkitab (PA) sering dilakukan di gereja, persekutuan, kelompok sel, atau di persekutuan kantor. Biasanya PA seperti ini dilakukan dengan tatap muka. Nah, ada PA yang agak lain di YLSA -- PA secara online...? Ya, betul, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah memprakarsai dibukanya dua grup khusus untuk melakukan PA secara online di Facebook. Kedua grup tersebut adalah:
Apa yang menarik dari PA online di Facebook?
Apa yang dibahas dalam PA online di Facebook?
PA online ini menggunakan bahan renungan yang diterbitkan oleh mitra YLSA, yaitu Yayasan Gloria dan Scripture Union Indonesia. Tapi sebelum membahas bahan renungan, kami terlebih dahulu menggali perikop/ayat bacaan hari itu. Penggalian dipandu dari pertanyaan yang diajukan moderator, dan para anggota diminta untuk menjawab, atau memberikan komentar/menanggapi jawaban peserta lain. Setelah mendiskusikan perikop Alkitab tersebut, maka anggota baru boleh membaca bahan renungan yang diposting oleh Admin (Yayasan Lembaga SABDA). Setiap anggota boleh memberikan masukan apakah bahan renungan tersebut sesuai dengan isi perikop yang menjadi teks renungan.
Bagaimana Anda bisa bergabung dalam PA online di Facebook ini?
PA online di Facebook ini dilakukan setiap hari Senin -- Jumat, mulai pukul 08.00 -- 17.00. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika Anda hanya bisa bergabung siang atau malam karena Anda masih tetap bisa mengikuti PA ini sepanjang hari. Bahan PA online juga dikirimkan pada hari Sabtu dan Minggu, dan Anda bisa ber-PA dengan anggota lain, tapi khusus untuk hari Sabtu dan Minggu tidak ada moderator yang mendampingi.
Nah, kami mengundang saudara-saudari semua untuk bergabung dan aktif ber-PA bersama. Kalau Anda terbeban, Anda pun bisa menjadi moderator dan ambil bagian dalam pelayanan melalui media ini.
Selain PA online di Facebook, YLSA juga mengajak Anda untuk mendapatkan bahan renungan setiap hari secara gratis. Silakan berlangganan dengan cara mengirimkan email kosong ke:
< subscribe-i-kan-akar-Santapan-Harian(at)hub.xc.org >, jika Anda ingin berlangganan e-Santapan Harian.
< subscribe-i-kan-akar-Renungan-Harian(at)hub.xc.org >, jika Anda ingin berlangganan e-Renungan Harian.
Atau SMS ke: 08812979100 (cantumkan nama renungan yang Anda inginkan).
Comments