RENCANA KERJA YLSA HINGGA AKHIR TAHUN 2006
Biblical Computing (BC)
Sudah sejak beberapa tahun yang lalu YLSA memiliki mimpi untuk membuat alat Interlinier (ITL) Bidirectional, dalam bentuk elektronik, untuk menolong masyarakat Kristen Indonesia memahami Alkitab secara lebih akurat dan tepat sesuai dengan bahasa asli Alkitab, yaitu bahasa Ibrani (PL) dan Yunani (PB).
Mimpi YLSA ini kami sebut sebagai proyek SABDA ITL (Interlinier SABDA). Proyek Interlinier SABDA ini sebenarnya telah mulai dikerjakan sejak waktu yang lalu, tapi secara intensif baru mulai dikerjakan 2 tahun terakhir, terutama beberapa bulan terakhir ini. Harapan kami sebelum tahun 2006 berakhir, alat Interlinier SABDA sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia lewat situs SABDAweb.
Digital Publishing (DP)
Puji Tuhan, tahun ini sudah ada 5 situs lama milik YLSA yang bisa di-upgrade. Namun, sebelum akhir tahun 2006 ini, kami masih berharap ada 2 situs YLSA lagi yang bisa diupgrade; situs-situs tersebut adalah: PESTA Online dan e-MISI. Selain akan ditambahkan fasilitas-fasilitas baru, struktur data situs-situs ini juga diubah agar lebih mudah dirawat dan dikembangkan di masa yang akan datang.
Selain 2 situs di atas, ada satu situs lagi yang akan dipikirkan untuk mulai di-upgrade pada akhir tahun 2006 ini. Situs tersebut adalah situs SABDAweb; situs Alkitab Online terbesar dalam bahasa Indonesia. Walaupun situs ini sudah menjadi berkat yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia, namun situs ini sudah cukup lama tidak di-upgrade. Untuk meng-upgrade situs ini YLSA harus memberikan waktu, tenaga dan pemikiran yang sangat besar serta dukungan yang intensif, karena sesuai dengan naturnya, untuk dikerjakan dengan baik situs ini memerlukan teknologi yang sangat canggih. Karena rencana upgrade baru akan dilaksanakan pada akhir tahun ini, maka penyelesaiannya mungkin baru bisa terwujud di tahun 2007.
Selain lewat situs-situs, pelayanan YLSA dalam bidang Digital Publishing adalah termasuk penerbitan publikasi-publikasi elektronik. Saat ini YLSA telah memiliki 15 publikasi Kristen terbesar di Indonesia. Puji Tuhan, pada akhir tahun 2006 ini, YLSA akan menyiapkan diri untuk menambahkan satu publikasi baru lagi, yang bertemakan tentang kesaksian Kristen.
Digital Learning (DL)
Kelas-kelas PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) tahun 2006 telah berjalan dengan baik. Ada 5 kelas virtual yang telah berhasil diselenggarakan. Kelas terakhir tahun ini, yang baru saja dimulai awal November adalah kelas "Siapakah Yesus Kristus?". Kelas ini diikuti oleh 24 peserta dan diharapkan akan berakhir pada pertengahan Desember 2006.
Christian Community (XC)
Salah satu kerinduan pelayanan YLSA adalah membangun komunitas Kristen di dunia cyber. Lahirnya situs Christian Writers` Club dan SABDA Space serta milis alumni PESTA merupakan wujud dari keberhasilan kerinduan tersebut. Namun, ini masih dirasa kurang, karena itu pada akhir tahun ini YLSA akan menyiapkan infrastruktur yang lebih baik agar perkembangan bidang XC ini bisa lebih luas di tahun 2007. Berangkat dari rencana ini maka pada akhir tahun ini situs I-KAN (Internet -- Komputer Alkitab Network), sebagai wadah jaringan milis-milis diskusi YLSA, akan di-upgrade untuk membuka peluang yang lebih besar bagi berkembangnya komunitas Kristen di dunia cyber, khususnya untuk menampung komunitas pengguna SABDA.
Retret YLSA
Sebelum menutup akhir tahun ini, YLSA ingin mengadakan retret untuk seluruh staf. Tujuan retret ini selain untuk penyegaran rohani juga untuk membuat garis besar rencana kerja pelayanan YLSA tahun 2007. Kami ingin memohon pimpinan Tuhan agar pelayanan YLSA di tahun 2007 dapat ditata dengan baik sehingga dapat semakin strategis sesuai dengan kehendak Tuhan. Hanya karena kehendak Tuhanlah pelayanan YLSA ada, karena itu harapan kami untuk meneruskan pelayanan ini sepenuhnya hanyalah pada Tuhan saja.
SDM (Sumber Daya Manusia) dan Fasilitas YLSA
Berkembangnya pelayanan YLSA di tahun 2006 sangat menggembirakan. Oleh karena itu, kami tidak hentinya bersyukur untuk kepercayaan yang semakin besar yang Tuhan percayakan kepada kami. Namun, hal ini juga berarti bahwa tanggung jawab kami akan bertambah, terutama dalam memenuhi kebutuhan staf yang berkualitas dan fasilitas gedung dan komputer yang memadai untuk pelayanan yang indah di tahun mendatang. Tapi dengan pertolongan Tuhan, kerjasama dan dukungan dari para Sahabat YLSA, baik dalam doa dan dana, kami yakin kita bisa semakin bertumbuh, dan semakin efektif dalam melayani Tuhan dan umat-Nya di Indonesia tercinta ini.
Pengantar
Melayani lewat media internet merupakan suatu pemanfaatan jendela kesempatan yang luar biasa, karena internet telah menjadi sarana utama manusia untuk melakukan apa pun dan di mana pun. Setiap orang seakan-akan telah tersedot ke dalamnya. Melalui internet, kami percaya Amanat Agung Yesus Kristus akan dapat dilaksanakan dengan semakin efektif. Berikut ini adalah kesaksian orang-orang yang mengasihi Tuhan dari seluruh dunia yang telah terjun dalam pelayanan internet. Kiranya kesaksian ini mendorong Anda untuk ikut ambil bagian mendukung pelayanan internet di Indonesia yang dilakukan YLSA.
MOTIVASI DAN PANGGILAN PARA PENGINJIL INTERNET
"Saya menangis ketika menyadari betapa Tuhan telah memberi saya hak istimewa dimana dalam sehari saya bisa menjangkau begitu banyak orang bagi-Nya, yang tak dapat dilakukan di sepanjang hidup para pengkhotbah-pengkhotbah besar yang hidup 100 tahun lalu. Tak heran, Tuhan menciptakan internet! -Dean Craig, gotWWW.com "Saya terlibat dalam pelayanan web karena hal itu sangat sesuai dengan bakat, talenta, dan kerinduan saya untuk mempergunakan apa yang Tuhan telah berikan pada saya untuk membuat dampak terbesar bagi Kerajaan-Nya. Saya merasa Tuhan telah memperlengkapi saya dalam teknologi web, komunikasi sosial secara tersambung (online), sehingga pelayanan bagi Kerajaan-Nya dapat dilakukan dalam tingkat "glokal" (global dan lokal)." -Rob Williams, Global Technology Office, CCCI "Saya senang berkhotbah di gereja, tapi waktu saya berkhotbah di sebuah gereja, suara saya hanya terdengar sampai sejauh 60 meter. Sedang saat saya berkhotbah di internet, suara saya terdengar hingga ke dua ratus negara." -Eric Elder, www.theranch.org "Rambu di atas komputer saya berbunyi `Anda sedang memasuki wilayah misi.` Itulah alasan saya melakukan ini. Dalam ruang sempit saya ini, sesungguhnya, saya bisa pergi ke seluruh dunia." -Terri, penginjil internet, penulis dan dosen. "Karena Internet adalah sebuah komunitas `para pencari` (orang berkunjung ke sebuah situs biasanya karena mereka menemukan alamat situs tersebut lewat mesin pencari atau lewat tautan/link), maka pengunjung situs hampir semuanya adalah orang-orang yang tertarik untuk belajar mengenai doa, atau misi, atau apa saja -dan itulah yang membawa kesukaan bagi seorang pengajar Alkitab! Hal tersebut juga luar biasa bagi pekerjaan penginjilan, karena tiap tahunnya saya bisa membimbing lebih dari 500 orang kepada Allah lewat media tersambung (online), sementara hal terbaik yang bisa saya lakukan (dengan menjadi penginjil penuh waktu), adalah membimbing 100 orang tiap tahun lewat penginjilan tatap muka." -John Edmiston, cybermission.org "Internet adalah versi abad 21 dari jalan raya, pasar, gedung teater, pagar halaman belakang dan sarana pendinginan air yang dimiliki bangsa Romawi. Penginjilan internet memberi kesempatan pada orang percaya untuk menjangkau orang-orang dengan Injil di mana pun mereka berada, seperti yang dilakukan Yesus dan Paulus." -Rusty Wright, penulis dan penginjil. "Hal yang paling menarik tentang penginjilan internet ialah bahwa saya dapat berada di tengah padang rumput di wilayah barat-pusat kota Minnesota sembari mengarahkan pewartaan saya jauh ke pelosok dunia yang tertutup untuk Injil." -Doug Reese, tothenextlevel.org "Internet memberikan sebuah mimbar yang bisa bersifat pribadi, dan pada saat yang sama juga tanpa nama. Bisa satu lawan satu, dan pada saat yang sama bisa satu lawan banyak. Ini adalah suatu komunikasi satu arah, tapi bisa juga interaktif. Murah tapi juga terlihat canggih, trendi dan eksklusif. Inilah alasan mengapa saya tertarik untuk terlibat dalam penginjilan internet di India." -Joseph Vijayam, mahalife.com "2000 tahun lalu, Rasul Paulus memanfaatkan dengan efektif media transportasi dan komunikasi tercanggih di zamannya, ... jalanan Romawi yang lambat dan jasa pengiriman pos satu arah. Saat ini, saya dapat menyebarkan Injil secepat kilat ... dan menerima tanggapan dalam sekejap mata ... dari seluruh dunia ... jauh lebih efektif dari apa yang bisa saya lakukan dengan terjun langsung ke lapangan." -Allan H. Beeber, WorldLinc CCC
Sumber diterjemahkan dari:
Aku mendapatkan inspirasi pada suatu hari di tahun 1913 ketika berada di Albion, Michigan. Aku mulai menulis "The Old Rugged Cross". Melodinya kususun terlebih dahulu. Kata-kata yang pertama kali kutulis tidaklah sempurna. Kata-kata dalam lagu itu aku taruh dalam hatiku untuk menjawab kebutuhan-kebutuhanku sendiri. Segera setelah itu, lagu itu diperkenalkan dalam suatu pertemuan istimewa di Pokagon, Michigan pada 7 Juni 1913. Kesempatan pertama di mana lagu itu diperdengarkan di luar gereja di Pokagon adalah di Chichago Evangelistic Institute. Di sana lagu itu diperkenalkan di hadapan banyak jemaat dan lagu itu segera menjadi lagu yang sangat populer di seluruh negeri.Segera setelah menulis lagu ini, George Bennard mengirimkan salinannya kepada Charles Gabriel, salah satu komposer lagu-lagu penginjilan terkenal pada saat itu. Ramalan Gabriel bahwa Bennard akan segera terkenal lewat lagu ini, segera terbukti saat "The Old Rugged Cross" menjadi salah satu lagu yang paling dikenal, baik di dunia rohani maupun sekuler, di negara ini. Bennard melanjutkan pelayanan penginjilannya selama empat puluh tahun lagi setelah menulis lagu ini. Dia juga menuliskan lagu rohani Kristen favorit lainnya tetapi tidak ada yang mampu mendapatkan respon seperti lagu "The Old Rugged Cross". Pada 9 Oktober 1958, ketika berusia delapan puluh lima tahun, Bennard menukar "salib"nya dengan "mahkota". Dia menghabiskan sisa hidupnya di "sisi jalan", beberapa mil utara Reed City, Michigan. Di dekat rumah ini masih tetap terdapat sebuah salib setinggi duabelas kaki dengan tulisan, "`The Old Rugged Cross`-- Rumah George Bennard, pengarang lagu kesayangan itu". Memang perlu ditekankan bahwa kita tidak boleh menyembah salib melebihi Kristus yang berada di salib itu. Namun, seseorang tidak dapat mempertimbangkan kebenaran penebusan Kristus tanpa sungguh-sungguh memperhatikan inti dari peristiwa salib dalam rencana besar Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa.(t/Ratri)
Judul Buku | : | 101 Hymn Stories |
Judul Artikel | : | The Old Rugged Cross |
Penulis | : | Kenneth W. Osbeck |
Penerbit | : | Kregel Publications, Grand Rapids, USA, 1982 |
Halaman | : | 254 - 256 |
Judul Buku | : | Living Life, December 1994 |
Judul Artikel | : | A Man who Rejected the Messiah |
Penerbit | : | Tyrannus International Ministry, 1994 |
Halaman | : | 88 |
Comments