Salam damai sejahtera,
Kami akan meninggalkan tahun 2019 dengan hati yang penuh ucapan syukur bahwa Tuhan itu baik dan sungguh amat baik. Kami berharap para Sahabat dan Pendukung YLSA juga merasakan hal yang sama. Walaupun ada kalanya kita merasa berat dengan pergumulan kita masing-masing, jauh dalam lubuk hati, kita tahu bahwa Tuhan telah memberikan yang terbaik bagi kita semua. Mari kita terus beriman kepada Allah yang setia dengan janji-janji-Nya bahwa Dia akan menyertai dan terus menjaga kita.
Pada bulan Natal yang berbahagia ini, kami, segenap pengurus dan staf YLSA mengucapkan: "Selamat Natal dan Tahun Baru kepada seluruh Sahabat dan Pendukung YLSA di mana pun Anda berada. Terpujilah Dia yang menyelamatkan umat-Nya!"
Dalam anugerah-Nya, |
Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; Lukas 2:8-19
Yesus adalah Raja Damai, dan pemerintahan-Nya penuh keadilan dan kedamaian.
Ketika paduan suara malaikat menyanyi di dekat Betlehem pada hari kelahiran Yesus, pesan mereka adalah pesan damai. Mereka berkata, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14).
Kata Ibrani untuk damai dalam Yesaya 9:6 adalah shalom. Kata itu berarti bukan hanya tidak adanya kekerasan. Kata itu bukan hanya tentang kedamaian, tetapi juga nuansa kepenuhan, keutuhan, kesehatan, ketenangan, kemakmuran, istirahat, dan harmoni. Bahkan, ia mencakup segala sesuatu yang baik!
Kata Yunani untuk damai yang digunakan dalam Lukas 2:14 adalah eirene, dan dalam perikop ini, kata itu digunakan untuk menggambarkan tentang ketenangan yang dinikmati oleh suatu bangsa ketika bangsa itu memiliki pemimpin yang peduli, berkompeten, dan aman. Kerajaan Allah yang diperintah oleh Yesus adalah kerajaan yang penuh kebenaran, sukacita, dan kedamaian (Roma 14:17). Kedamaian ini merupakan nuansa ketenangan, mengetahui bahwa hidup Anda benar-benar berada di dalam tangan Allah yang mengasihi, dan dengan demikian, mengalami ketenangan dalam diri Anda. Itu secara alami tidak masuk akal karena sifatnya supernatural! Ini melampaui segala akal pemikiran manusia (Filipi 4:7). Ini tidak bergantung pada keadaan, melainkan pada menaati dan memercayai Yesus. Sang penulis himne merangkumnya dalam ayat berikut ini:
"Hanya percaya setiap hari,
Percaya di tengah jalan yang penuh badai
Bahkan saat imanku kecil,
Percaya kepada Yesus itu segalanya."
Hanya Yesus, Sang Raja Damai, yang dapat memberi Anda kedamaian ini. Dunia tidak dapat memberikannya kepada Anda. Sebelum Dia pergi ke kayu salib, Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu" (Yohanes 14:27). Pendidikan, keluarga, kekayaan, pekerjaan, semuanya itu baik, tetapi semuanya itu bukan sumber kedamaian seperti yang Yesus berikan ini. Yesus membawa kedamaian ini bagi kita ketika Dia mati di atas kayu salib (Yesaya 53:5). (t/Tim Penerjemah YLSA)
Pertanyaan:
- Apa saja hal-hal yang paling menghentikan kita dari menikmati kedamaian yang Yesus tawarkan (Yesaya 26:3; Yakobus 4:1-3; Markus 4:35-41)?
- Menurut Anda, mengapa Yesus berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" sebanyak dua kali ketika Dia mengunjungi para murid di ruang atas (Yohanes 20:19-23)?
- Dalam Filipi 4:7, Paulus mengatakan bahwa kedamaian dari Allah menjaga hati dan pikiran kita. Menurut Anda, apa artinya itu?
Diterjemahkan dari: | ||
Judul buku | : | Promise: The True Meaning of Christmas |
Judul asli artikel | : | The Prince Of Peace |
Penulis | : | Michael Ross-Watson |
Penerbit | : | KJPublishing.com |
Halaman | : | 46 -- 47 |
1. Laporan Pelayanan YLSA 2019
Pada 17 Desember 2019, seluruh staf YLSA kembali merayakan karya Tuhan di YLSA dengan memberikan laporan pelayanan 2019. Setiap laporan adalah pertanggungjawaban atas semua tugas yang Tuhan berikan. Selanjutnya, kami mengevaluasi laporan itu guna pengembangan dan perbaikan ke depan untuk tahu bagaimana Tuhan akan memimpin kami selanjutnya. Inilah persembahan tutup tahun kami bagi kemuliaan Tuhan. Sahabat dan Pendukung YLSA, Anda telah ambil bagian dalam pelayanan YLSA melalui doa, dana, dan daya. Kami sungguh mengapresiasi dukungan Sahabat sekalian. Untuk itu, mohon dukungan doanya agar kami terus setia melakukan apa yang Tuhan tunjukkan pada 2020. Doakan pula, pada Januari 2020, kami akan melakukan Rapat Visi (RaVi) untuk berdoa agar kami jelas dengan visi yang Tuhan berikan dan mewujudkannya dalam program-program pelayanan 2020. Kiranya Tuhan menolong!
Pada 20 Desember 2019, YLSA menyelenggarakan Natal internal secara sederhana. Memang kadang kami mengadakan perayaan Natal dengan mengundang para Sahabat YLSA untuk hadir. Namun, tahun ini, kami tidak melakukannya karena kami merayakannya bersama masyarakat Kristen Solo dalam KKR Natal yang disampaikan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Doa kami, Natal tahun ini menolong kita semua makin memaknai kelahiran Kristus yang memberi semangat untuk terus melayani Sang Raja yang turun ke dunia sebagai Sang Juru Selamat. Puji Tuhan!
Berita YLSA edisi ini adalah edisi terakhir untuk 2019. Karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak atas kesetiaan Sahabat dan Pendukung YLSA untuk terus mengikuti informasi pelayanan YLSA. Mohon dukungan doanya agar kami terus memberikan sarana komunikasi dan informasi bagi para Sahabat agar dapat makin mendukung YLSA. Kiranya Tuhan memberikan hikmat agar kami semakin efektif menyuarakan pekerjaan Tuhan di YLSA. Sekali lagi, terima kasih. Tuhan Yesus memberkati!
Setiap tahun, YLSA menyelenggarakan kelas diskusi Natal online melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA). Kelas tersebut dibuka lewat jalur Grup Facebook. Seperti kelas-kelas PESTA lainnya, kelas diskusi Natal ini hanya dapat diikuti oleh mereka yang sudah mendaftarkan diri dan berkomitmen untuk mengerjakan tugas kelas. Dalam kelas ini, para peserta mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan kelahiran Kristus dan menekankan pada makna sejati peristiwa tersebut berdasarkan Alkitab.
Sebagai usulan bagi para pembaca Berita YLSA, kelas-kelas online seperti ini adalah salah satu bentuk pelayanan digital yang dapat dilakukan oleh gereja menjelang Natal. Jika Anda sudah pernah mengikuti kelas Natal PESTA, Anda bisa mengadakannya sendiri dengan memakai jalur-jalur media sosial untuk gereja Anda. Berikut ini kesaksian dari para peserta kelas Natal PESTA. Kiranya menjadi inspirasi bagi gereja.
"Saya Retno, merasa disegarkan setelah mengikuti kelas Natal. Beberapa topik yang dibahas mengingatkan saya untuk tidak tenggelam dalam euforia perayaan Natal, tetapi menggali kembali makna Natal, khususnya bagi iman saya pribadi. Saya yang memang sudah Kristen dari kecil menjadi amat sangat terbiasa mendengar kisah Natal dan makna Natal yang terus berkumandang setiap tahun sehingga terkadang justru membuat saya kurang merasakan makna tersebut."
[Retno]
"Kelas Natal ini sangat informatif karena banyak fakta menarik yang jarang dikhotbahkan di gereja maupun acara Natal lainnya. Saya menyukai penghitungan masa kelahiran Yesus dan pembahasan mengenai orang majus. Semoga untuk ke depannya dapat dibahas mengenai perayaan Natal di berbagai negara serta perbedaannya dengan makna Natal dalam Alkitab."
[Audri Melisa]
"Kelas Natal dari PESTA telah memberi saya tambahan wawasan. Cara berdiskusi belajar firman, memimpin dan membimbing banyak orang dalam forum media elektronik, mengingatkan dan mendorong saya lebih fokus pada isi, tujuan berita, tidak terjebak dalam perdebatan yang bukan esensial. Esensial Natal adalah Allah datang untuk menyelamatkan manusia yang Dia kasihi. Merayakan Natal berarti mengingatkan bahwa saya adalah salah seorang yang telah menerima kasih Allah yang datang dalam Yesus Kristus dan mati menebus dosa saya. Tak ada sesuatu yang hebat bisa saya balas kasih Allah. Saya dapat bercerita tentang apa yang saya alami dalam Tuhan melalui kehidupan saya, itu pun karena kemurahan Tuhan. Roh Kudus yang ada dalam saya terus mendorong dan membakar spirit untuk bersaksi. Dalam setiap kesempatan menghampiri Tuhan, saya minta kepada Tuhan untuk memberikan kesempatan untuk bercerita tentang kebaikan, kasih Allah yang saya alami kepada orang-orang yang Tuhan taruh di sekitar saya .... Kiranya perayaan Natal tiap tahun selalu memberikan kesan tersendiri yang mendalam dalam hidup kita, sebab kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain, Amin!"
[Heri Sudarno]
Diambil dari: | ||
Situs | : | Apps4God |
URL | : | https://apps4god.org/app-tech/app-tech-kelas-diskusi-natal-dari-pesta |
Tanggal akses | : | 6 Desember 2019 |
Total Sumbangan November 2019 | : | Rp45.560.430,00 |
Total Pengeluaran November 2019 | : | Rp62.972.526,00 |
Rincian Laporan Keuangan November 2019
Perkembangan pelayanan YLSA tidak terlepas dari campur tangan Tuhan dan dukungan dari para Sahabat dan Pendukung YLSA, baik dalam doa maupun dana. Kami sangat bersyukur atas hal ini. Kiranya Tuhan terus menyertai pelayanan YLSA dan mencukupkan dana yang diperlukan untuk kebutuhan pelayanan. Mari tingkatkan semangat kita untuk ambil bagian dalam pelayanan dana ini. To God be the glory!
Bagi pembaca Berita YLSA yang tergerak untuk memberikan sumbangan dana guna mendukung pelayanan YLSA, silakan mengirimkannya ke:
YAYASAN LEMBAGA SABDA
Yayasan Lembaga SABDA / Bank Panin Solo
No. Rekening: 3005063355
atau
a.n. Yulia Oeniyati / Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
No. Rekening: 0790266579
Comments